Rabu, 21 November 2012

Topologi Jaringan Beserta Fungsi, Kelebihan dan Kelemahannya


1. Topologi Bus

Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer.
Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Kelebihan topologi Bus :

1. Instalasi relatif lebih murah
2. Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
3. Biaya relatif lebih murah

Kelemahan topologi Bus :

1. Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
2. Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
3. Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.



2. Topologi Ring 

       Topologi ring karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan.

Kelebihan topologi ring :

1. Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
2. Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server
3. Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.

Kelemahan topologi ring :

1. Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
2. Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
3. Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.



3. Topologi Star



 Topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan topologi bintang :

1. Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah,      kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
2.. Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
3. Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan

Kelemahan topologi bintang:

1. Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
2. Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
3. Boros dalam penggunaan kabel


4. Topologi Mesh



Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi. setiap perangkat Setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).


Kelebihan topologi mesh :

1. Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
2. Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya lebih cepat.
3. Satu link di gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang di tuju.
4. Memiliki sifat Robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
5. Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Kelemahan topologi mesh :

1. Setiap perangkat harus memiliki I/O port.
2. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
3. Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
4. Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.


5. Topologi Tree



Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup. Topologi Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi Star. Seperti halnya Topologi Star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan. 
Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada topologi tree terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian lainnya terhubung melalui secondary HUB.
Pada topologi tree terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan. Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.

  Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater.  Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data tersebut akan di-generate kembali sebelum kemudian diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya

Kelebihan topologi tree : 


1. Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
2. Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
3. Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
4. Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.

Kelemahan topologi tree :

1. Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
2. Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
3. Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
4. HUB menjadi elemen kritis.


6. Topologi Nirkabel ( Wireless )



Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.

Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.

Syarat-syarat LAN nirkabel :

1. Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
2. Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel multipel.
3. Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
4. Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
5. Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.


Selasa, 20 November 2012

Definisi Protokol


Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:
  • Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
  • Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
  • Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
  • Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
  • Bagaimana format pesan yang digunakan.
  • Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
  • Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
  • Mengakhiri suatu koneksi
Di sisi pengguna, aspek terpenting dari protokol adalah bahwa komputer atau alatnya harus mendukung protokol tersebut jika ia ingin berkomunikasi dengan komputer lain.Protokol dapat diimplementasikan ke dalam hardware maupun software.

■ TCP/IP
TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol, yakni sekumpulan protokol komunikasi yang dipergunakan untuk menghubungkan host-host di internet. TCP/IP pada awalnya dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS, yang terdiri atas dua protokol yakni TCP dan IP. TCP/IP dibangun pada sistem operasi UNIXdan dipergunakan oleh internet, dan mejadi standar de facto untuk jalur transportasi data melalui jaringan, meskipun sistem operasi jaringan memiliki protokolnya sendiri, misalnya Netware, yang juga mendukung TCP/IP. TCP/IP pada dasarnya merupakanprotokol yang memungkinkan sistem di seluruh dunia dapat berkomunikasi pada jaringan tunggal yang disebut Internet.

■ User Datagram Protocol

User Datagram Protocol atau disingkat UDP, adalah sebuah protokol tanpa koneksi (connectionless), seperti halnya TCP, UDP berjalan di atas jaringan IP, Tidak sepertiTCP/IP, UDP/IP menyediakan sangat sedikit layanan perbaikan kesalahan. ProtokolUDP menawarkan sebuah jalan langsung untuk mengirimkan dan menerima datagrampada sebuah jaringan IP. Tujuan utama protokol UDP adalah untuk menerbitkan pesan (broadcast transmission) melalui jaringan.

Model Referensi OSI Beserta Fungsi dan Kegunaannya



Model OSI
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan
memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi
data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing.
Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya
secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

Model OSI Ketarangan

 Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi
pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas
pertukaran informasi antara program komputer,
seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di
jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer
lainnya.
Lapisan ini fungsinya menyediakan akses aplikasi ke jaringan dan terdiri dari bermacam-macam protokol.
Fungsi :
-       sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan
·         mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan




Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data.


Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif
dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode
konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Lapisan ini akan menterjemahkan struktur data yang telah direpresentasikan. Selain itu, pada lapisan ini juga terjadi kompresi data, enkripsi, deskripsi, dan konversi data.
Fungsi :
-       mentranslasikan data yang akan ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan




     Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal

menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,-
bagaimana mereka saling berhubungan satu sama
lain. Koneksi di layer ini disebut "session".
Lapisan sesi ini mengijinkan para user untuk menetapkan session dengan user yang lainnya.

 Fungsi :
-       mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.



Transport Layer Lapisan ini akan menerima data dari lapisan sesi, memecahnya menjadi potongan data yang lebih kecil, lalu meneruskannya ke lapisan jaringan. Selain itu, lapisan ini juga berfungsi untuk menjamin agar data dapat diterima di sisi penerima dengan benar.
       Fungsi :
-       memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
-       Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.


Network Layer Lapisan ini tugasnya adalah merutekan paket data ke tujuan yang seharusnya, mengendalikan operasi subnet, mengatasi semua masalah yang terjadi pada jaringan sehingga jaringan yang berbeda dapat saling terinterkoneksi.
Fungsi :
-       mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakanrouter dan switch layer-3









      Data Link Layer Pada lapisan ini paket data yang ingin dikirim akan berbentuk frame. Fungsi lapisan ini adalah menentukan protokol untuk pertukaran frame data yang lewat melalui kabel. Dengan kata lain, lapisan ini menganani hal yang berhubungan dengan pengambilan dan pelepasan paket data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi kesalahan, serta pengiriman ulang data, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 sertabridge jaringan juga beroperasi di sini.
Fungsi :
- Menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.
- Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan sepertihubbridgerepeater, dan switch layer 2 beroperasi.
- Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).




Physical Layer Lapisan ini merupakan lapisan paling bawah (dasar) yang bertugas mengendalikan dan mengatur semua hal yang berhubungan dengan masalah transport data, seperti:
a. menentukan karakteristik kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan;
b. mentransfer dan menentukan bagaimana bit-bit data dikodekan;
c. menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal, dan prosedural.

Perangkat yang bekerja pada lapisan ini adalah media data. Ada 3 media dasar transmisi data:
1.            Kabel Tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa listrik.
2.            Fiber, sinyal-sinyal adalah pola sinyal cahaya.
3.            Wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.
Fungsi :
-       mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan.
-       Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card(NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Definisi Packet Tracer dan Simulasi Jaringan



Packet Tracer
Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas.

Hubungkan masing-masing device dengan kabel yang sesuai.
Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram.
Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
􀂙 Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
Router – Switch
Router – Hub
PC – Switch
PC – Hub
􀂙 Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
Router - Router
Router – PC
Switch - Switch
Switch – Hub
􀂙 Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over

Konfigurasi masing-masing device
Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.
Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line Interface).
Contoh konfigurasi dengan mode GUI
Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface yang diinginkan. Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal yang sama untuk interface-interface dan device yang lain.

Simulasi Jaringan dengan Packet Tracer
1. Buka Aplikasi Packet Tracer, ini tampilan packet tracer.
2. Pasang 1 Switch dan 3 PC lalu pada PC double klik pilih desktop kemudian pilih IP Configiration dan atur IP seperti berikut :
1 . PC 1 dengan IP  : 192.168.1.10
          Subnet Mask : 255.255.255.0
2. PC 2 dengan IP  : 192.168.1.11
          Subnet Mask : 255.255.255.0
3 . PC 3 dengan IP  : 192.168.1.12
          Subnet Mask : 255.255.255.0

3. Setelah semua PC di beri IP Hubungkan 3 PC tersebut ke switch dengan menggunakan kabel copper straight  - through.
4. Maka jika berhasil akan seperti berikut :
5. Coba kirim pesan dari PC 3 ke PC apabila berhasil maka hasilnya akan seperti berikut :







AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
Pesan Disini!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls
Terima Kasih Telah Berkunjung di Blog Sederhana ini , Silahkan Untuk Berkomentar agar blog ini dapat berkembang
//emopost